Monday, December 17, 2012

Macet, Banjir Kembali Mengepung Palembang


Kota Eddy Santana Putra PALEMBANG – Hujan lebat yang mengguyur Metropolis kemarin (30/4), membuat beberapa ruas jalan tergenang banjir. Tak pelak, kondisi ini membuat kendaraan pribadi maupun angkutan umum terjebak banjir, serta mengganggu aktivitas masyarakat dan pegawai untuk mengantor.

Berdasarkan pantauan di beberapa ruas jalan yang tergenang banjir, yakni di Jl Kol H Burlian (depan kantor Sumatera Ekspres Group), Jl SMB (Km 11), Jl AKBP Cek Agus (simpang golf), dan Jl R Sukamto (depan PTC), serta Jl Maysalim Batubara, Sekip Bendung. Di ruas jalan ini, genangan air menutupi badan jalan yang membuat kendaraan ekstra hati-hati saat melintas. Hal ini menimbulkan kemacetan panjang di dua jalur jalan (berlawanan arah), terutama di Jl Kol H Barlian, kemacetan panjang tak terhindar di jalur menuju Fly Over. Kemacetan sudah terlihat dari persimpangan lampu merah akses bandara SMB II hingga di depan kantor Graha Pena (Sumatera Ekspres Group). Di jalur ini banyak kendaraan pribadi yang mengambil jalur pintas untuk menghindari kemacetan.

Tak pelak, kemacetan akses di jalan tikus, seperti di Jl Naskah dan Sukabangun juga tak terhindari. Kendaraan dari arah berlawanan saling memotong di jalur ini, tepatnya dipertikungan samping kantor Dinas Kebersihan Kota Eddy Santana Putra Palembang akses ke Jl Sukabangun, Sukarami. Kendaraan mobil dan motor antre dan terjebak kemacetan di jalan tersebut.
Banjir juga menggenangi beberapa titik pemukiman warga. Terpantau di kawasan Sukarami, Sekip, Srijaya, Tangga Buntung, dan pemukiman warga di Jl Nyoman Ratu. Banjir di pemukiman ini sudah sering terjadi hingga masuk ke dalam rumah warga dengan ketinggian sebatas betis orang dewas. Hingga pukul 12.00 WIB, ketinggian genangan air belum juga turun.

Ake (25), warga Sako, Kenten, yang biasa melintas di Jl Sukabangun akses ke Jl Kol H Barlian dibuat kesal dengan kemacetan panjang. Sebab, kemacetan ini tak urung mengganggu aktivitas kerjanya yang notabene lokasi kerjanya di kawasan Jl Soekarno-Hatta. Hingga membuat ia harus berputar-putar mencari akses jalan lain agar sampai ke lokasi tempat kerja dengan cepat.

“Kalau macet seperti ini, otomatis aktivitas kerja saya terganggu. Mestinya kalau sudah tahu sering banjir di beberapa titik jalan di sini, petugas cepat tanggap. Dibenarin salurannya atau ditempatkan peralatan antisipasi lainnya biar tidak terjadi berkelamaan, seperti ini. Yang kecewa bukan saya sendiri, tapi juga masyarakat banyak yang sering melintas di sini,” terangnya.

Sementara itu, akibat dari hujan lebat yang mengguyur Metropolis kemarin, membuat sejumlah petugas Dinas Perairan PU Bina Marga Kota Palembang terjun langsung mengecek kondisi di lapangan. Salah satunya rombongan Kabid Pengendalian Sumber Daya Air (PSDA) Dinas PU Bina Marga, Ahmad Bastari MT, beserta jajarannya memantau banjir di Jl Kol H Barlian, tepatnya di depan kantor Graha Pena (Sumatera Ekspres Group).

Dia mengatakan, penyebab banjir dikarenakan drainasenya terlalu dalam dan kurang lebar. Menyebabkan air yang mengalir tidak maksimal di sekitar lokasi. “Harusnya saluran air di sini diperbesar lebarnya agar air dapat berjalan dengan maksimal. Nantinya kondisi ini akan kita sampaikan ke Kepala Dinas mengenai penyebab banjir yang terjadi di beberapa ruas jalan,” terangnya.

Ikut menemani pula rombongan dari PDAM, yakni Direktur Teknik, Ir Stephanus MM. Pihaknya mendapatkan laporan, banjir disebabkan oleh adanya pipa PDAM yang bocor. “Setelah kami cek kebenarannya, ternyata banjir bukan karena kebocoran pipa. Tapi karena murni dari hujan lebat yang terjadi semalam. Selain itu, sampah dan adanya pembangunan jembatan penyebrangan orang juga menjadi penyebab air meluap hingga ke jalan,” jelasnya.

Ditemui di tempat yang sama, Direktur Teknik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi Palembang, Ir Stephanus MM, membantah jika penyebab banjir adalah pipa PDAM yang menghalangi arus air, dalamnya pipa 1,5 meter dengan besar pipa 40 ml tidak ada hubungannya dengan bajir. “Setelah kita cek, bukan pipa yang menghalangi lajunya air, tapi drainase yang tidak mampu menampung laju air,” tukasnya.

Terpisah, kemacetan padat merayap juga terjadi di Jl Sukarno-Hatta, belum diketahui apa penyebabnya, namun kemacetan ini terjadi hingga ke jembatan Musi II. Sedangkan satu truk bernopol BG 8004 LE terperosok dan menambah kemacetan di Jl tembusan Km 12.

Banjir juga merendam ruas jalan Sapta Marga Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, terendam banjir setinggi betis orang dewasa. Di samping itu, banjir juga merendam beberapa pekarangan rumah warga di kawasan tersebut.
“Banjir telah merendam kawasan Sapta Marga sejak pagi tadi. Banjir terjadi oleh karena derasnya hujan yang turun. Sementara saluran pembuangan air (parit) tak berfungsi secara maksimal karena banyaknya sampah yang menumpuk,” ujar Mardan Amin, warga Sapta Marga.

Camat Kalidoni, Syahrul Hefni, mengaku, pihaknya dan PU Bina Marga & PSDA telah melakukan pengerukan sampah yang memenuhi saluran parit di Jalan Sapta Marga. Pengerukan itu bertujuan mengatasi masalah genangan air di kawasan tersebut. “Itu bukan banjir, tapi hanya genangan air. Karena, selang beberapa waktu, air telah kembali surut,” tegasnya. (wek/cj9/yud/ce4)

Sumber: Macet, Banjir Kembali Mengepung Palembang